
Desa Guwa Kidul
Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon - 32
Bin Rosyad | 22 September 2022 | 415 Kali Dibaca

Artikel
Bin Rosyad
22 22-0 15:49:37
415 Kali Dibaca
TAK PANTAS SINGA MELADENI ANJING
Admin | guwakidul.id
Seseorang datang pada kami untuk menceritakan Tentang sebuah peristiwa yang dialaminya sehari sebelumnya, belum the end ‘tuntas’ ceritanya, langsung kami potong.
“Lain kali, tak usah dilawan. Menenga bae! Lebih baik diam! Selesai masalah!,” penggal kami.
Kami potong, karena kami sudah tahu dan paham betul the main character ‘pemeran utama’ di tuturannya itu.
Kami berani begitu, juga dikarenakan almarhum ayah memberikan pelajaran demikian.
Tak mungkin ayah mengajari anaknya sesuatu yang tak pantas.
Setiap orang tua yang baik, tentu akan mengajarkan sesuatu yang baik pada buah hatinya. Bahkan terbaik tentunya.
Kata ayah, satu diantara orang yang tak boleh dilawan yaitu orang bebal (bodoh). Apalagi babal/bodoh banget’.
Islam, agama yang kami anut, pun mengajarkan umatnya demikian.
Firman-Nya dalam surah Al-A’raf ayat 199, artinya, “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.”
Bodoh di ayat tersebut, sesuai sebuah rujukan, adalah sok pintar,
tipe orang seperti ini tak mau mendengar pendapat orang lain.
Siapa pun berseberangan pasti salah.
Ali bin Abi Thalib pun “muak” dengan orang bebal.
“Jangan nasihati orang bodoh, karena dia akan membencimu. Tapi, nasihatilah orang berakal, niscaya dia akan mencintaimu,” pesan Ali bin Abi Thalib.
"Jika engkau duduk bersama orang bodoh, maka diamlah. Jika engkau duduk bersama ulama, maka diamlah. Sesungguhnya diammu di hadapan orang bodoh, akan menambah kebijaksanaanmu, dan diammu di hadapan ulama akan menambah ilmumu," kata Sayidina Hasan al Basri.
Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i juga memberi petuah sama. Dia bahkan menyarankan tak usah berteman dengan orang bebal.
Imam Syafi’i, adalah seorang ulama besar yang banyak berdialog. Piawai berdebat permasalahan agama.
Alkisah, saking pandainya berdebat, Harun bin Sa’id pernah berkata, “Seandainya Syafi’i berdebat untuk mempertahankan pendapatnya bahwa sebuah tiang kayu yang aslinya terbuat dari besi, tentu dia akan menang.”
Imam Syafi’i tak mau berdebat dengan orang pandir.
“Setiap kali berdebat dengan kaum intelektual, aku selalu menang. Tetapi anehnya, kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tak berdaya.”
Lainnya, “Orang pandir mencercaku dengan kata-kata jelek, aku tak ingin menjawabnya. Dia bertambah pandir dan aku bertambah lembut. Laksana kayu wangi dibakar, malah menambah harum.”
Kemudian, ujarnya, “Berkatalah sekehendakmu ‘tuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukan berarti aku tak punya jawaban, tetapi tak pantas bagi singa meladeni anjing.”
Lainnya, “Apabila orang bodoh mengajakmu berdebat, maka sikap terbaik adalah diam, tak menanggapi. Jika kamu melayaninya, maka kamu bakal susah sendiri. Dan, bila kamu berteman dengannya, maka ia ‘kan selalu menyakiti hati.”
Masih kata Imam Syafi’i, “Sikap diam terhadap orang bodoh adalah suatu kemuliaan. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan.”
Katanya juga, “Apakah kamu tak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam? Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong.”
Imam Syafi’i mengakui sulitnya berargumentasi dengan orang jahil, “Aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu, tapi aku pasti tak menang dengan seorang yang jahil, karena orang jahil tak pernah paham landasan ilmu.”
Larangan bersahabat dengan orang bodoh, bukan hanya dikatakan Imam Syafi’i. Buddhisme juga memerintahkan begitu.
“Dengan orang-orang bodoh, tak ada persahabatan. Lebih baik seseorang hidup sendiri daripada hidup dengan para lelaki egois, angkuh, pemberontak, dan kepala batu,” tegas Sidharta Gautama.
“Jangan balas kebodohan dengan kebodohan. Jangan balas keterpurukan akhlak, kecuali dengan kebijaksanaan, kedewasaan,” kata ustaz Khalid Basalamah dalam salah satu ceramahnya di youtube.com.
Bila tak pandai menari, jangan lantai dibilang terjungkat,
Komentar Facebook
Statistik Desa

Populasi
3781

Populasi
3500

Populasi
-

Populasi
-

Populasi
7281
3781
LAKI-LAKI
3500
PEREMPUAN
-
JUMLAH
-
BELUM MENGISI
7281
TOTAL
Aparatur Desa

KUWU
SUPANDI

Sekretaris Desa
MUDAKIR

Kaur tata usaha dan Umum
Sari Apriliani

Staff TU
NURCHOLIFAH

Kadus II
SAM'ANI

Kadus IV
AGUS SUFYAN

Kadus I
SHEVA PRILANA

Kaur Perencanaan
ROKIM

Kaur Keuangan
Suhela

Kasi Kesejahteraan
SUTANI

Kasi Pelayanan
KHUMEDI

Kadus III
MARJUKI

Kasi Pemerintahan
SAMADI



Desa Guwa Kidul
Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, 32
Hubungi Perangkat Desa untuk mendapatkan PIN
Masuk
Jam Kerja
Hari | Mulai | Selesai |
---|---|---|
Senin | 08:00:00 | 16:00:00 |
Selasa | 08:00:00 | 16:00:00 |
Rabu | 08:00:00 | 15:00:00 |
Kamis | 08:00:00 | 16:00:00 |
Jumat | 08:00:00 | 16:00:00 |
Sabtu | 08:00:00 | 12:00:00 |
Minggu | Libur |
Arsip Artikel

670 Kali
SSB Guwa Putra FC U-17 Juara di Turnamen Sixfeo Desa Candangpinggan Indaramayu

577 Kali
Sambutan Kuwu ( Kepala Desa )

563 Kali
Senam PKK Penghujung Agustus

526 Kali
Vaksin Covid

525 Kali
Pelantikan Perangkat

488 Kali
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H - Pemdes Guwa Kidul

488 Kali
Kuwu Guwa Kidul Periode 2023-2029

430 Kali
Ucapan selamat kepada KUWU Terpilih

577 Kali
Sambutan Kuwu ( Kepala Desa )

488 Kali
Kuwu Guwa Kidul Periode 2023-2029

479 Kali
Kegiatan MUI Bulan Ramadhan


396 Kali
Ayo...!!! Segera....!!! Tunggu apa lagi...?

395 Kali
Ayo.....!!! Kita akhiri sengketa Tanah...!!!

411 Kali
Program PTSL Desa Guwa Kidul
Komentar
Agenda

Belum ada agenda terdata
Statistik Pengunjung
Hari ini | : | 97 |
Kemarin | : | 617 |
Total | : | 272,924 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 3.139.239.109 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Kirim Komentar